Ketua Kadin ajak Dewan Masjid untuk ikut menciptakan pengusaha

Program mentoring dan edukasi bisa dilakukan komunitas masjid untuk membangun ekonomi umat.

ilustrasi. foto Pixabay

Indonesia tengah menghadapi dua peperangan. Peperangan melawan pandemi, dan peperangan dalam ekonomi. Dalam konteks terakhir, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), M. Arsjad Rasjid berharap masjid dapat mengambil peran sebagai pusat inovasi untuk mendorong kemajuan ekonomi. Salah satunya mendorong lahirnya para pengusaha baru.

“Kalau bicara tentang perang melawan pandemi, bagaimana kita bisa menyehatkan dulu, karena tanpa kita memulihkan kesehatan dan fokus terhadap ini, roda ekonomi tidak bisa berjalan. Yang kedua, adalah bagaimana kita perang secara ekonomi, karena apa yang terjadi pada saat ini setiap negara di dunia ini mempunyai tantangan dan masalah yang sama, dan setiap negara harus bisa keluar dan memulihkan ekonominya,” urai Arsjad Rasjid..

“Kita harus melihat bagaimana masjid ini, bukan hanya untuk beribadah tapi juga menjadi tempat untuk bersosialisasi bersama, dari sisi ini kami di Kadin berbicara dari perspektif ekonomi,” ujarnya.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam diskusi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), bersama dengan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI). Diskusi itu digelar dalam rangkaian acara Tablig Akbar Maulid Nabi ﷺ 1443 H dan Talkshow "Meneladani Rasulullah ﷺ dalam Membangun Peradaban yang Berpusat dari Masjid". Acara diselenggarakan secara virtual pada Selasa (19/10).

Arsjad menilai saat ini, meski dalam suasana PPKM, optimisme harus terus ditumbuhkan untuk menatap tantangan ekonomi ke depan baik itu dalam ekonomi konvensional maupun Syariah. Ia juga menyambut baik UU Cipta Kerja sebagai suatu sarana reformasi dalam bidang ekonomi yang memudahkan pelaku usaha dan mendorong penciptaan lebih banyak lapangan pekerjaan yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan.