Khofifah dicecar kedekatannya dengan Rommy

Khofifah mengaku bertemu Rommy pada bulan Februari 2019.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersiap menjadi saksi sidang kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama dengan terdakwa Haris Hasanuddin dan Muafaq Wirahadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta. /Antara Foto

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, dihadirkan sebagai saksi di persidangan dua terdakwa kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama, yakni bekas Kakanwil Kemenag Jatim, Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Gresik, Muafaq Wirahadi. 

Dalam menyampaikan kesaksiannya, Khofifah dicecar jaksa penuntut umum KPK. Salah satunya mengenai kedekatannya dengan bekas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mohammad Romahurmuziy atau biasa disapa Rommy.

Pemeriksaan terhadap Khofifah diawali dengan pertanyaan JPU soal kedekatannya dengan kedua terdakwa kasus jual beli jabatan, Haris Hasanuddin. Khofifah mengaku mengenal Haris hanya sebagai rekan kerja. Ketika itu, dirinya diminta untuk menghadiri sebuah acara untuk menjadi seorang narasumber. 

“Sejak saya jadi Gubernur Jatim, kemudian ada rakor Kemenag, Pak Haris mengundang saya. Saya tidak kenal secara personal. Saya diundang sebagai narasumber,” kata Khofifah di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Rabu (3/7).

Selanjutnya, JPU kembali mencecar Khofifah terkait sejauh mana kedekatannya dengan tersangka kasus jual beli jabatan di Kemenag, Rommy. Khofifah mengatakan dirinya tidak memiliki kedekatan lebih dengan Rommy. Menurut Khofifah, kedekatannya dengan eks Ketua Umum PPP itu hanya sebatas sesama anggota partai PPP sebelum dirinya hijrah ke PKB. “Kalau secara khusus tidak ada,” ujar Khofifah.