KLHK: Indeks kualitas lingkungan hidup Jakarta paling buruk

Berdasarkan hasil pemantauan LKHK, lingkungan terburuk di Jakarta berada di Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar.

Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di DKI Jakarta, Senin (8/7/2019). Foto Antara/M. Risyal Hidayat

Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di DKI Jakarta pada tahun lalu disebut terburuk senasional dibandingkan provinsi-provinsi lainnya. Ini berdasarkan hasil pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2020.

Secara umum, terang Dirjen Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan KLHK, MR Karliansyah, IKLH nasional pada 2020 mencapai 70,27. Skor itu diklaim melampaui target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) sebesar 68,71.

"Kalau dilihat di situ tampilan, kita bersyukur hampir seluruh wilayah Indonesia didominasi oleh kondisi yang sangat baik, baik, dan sedang. Buruk tidak ada, tetapi ada di situ sedikit yang sangat buruk, ya, di Jakarta, di (Kelurahan) Karang Anyar," ucapnya dalam telekonferensi, Rabu (24/2).

Menurutnya, nilai IKLH di atas RPJMN menunjukkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup baik dan bersih bisa dipenuhi. "Meskipun kalau kita lihat angkanya masih berada pada 70,27."

Karliansyah melanjutkan, formula penghitungan IKLH 2020 mengalami perubahan. Kali  ini merujuk arahan 27 pakar, yang tidak diperincinya.