Komisi I DPR sebut kebocoran data jadi masalah serius

Peretas dengan nama Bjorka membocorkan data figur-figur di pemerintahan melalui akun media sosial Twitter @bjorkanism.

ilustrasi. foto Pixabay

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani meminta pemerintah serius menangani masalah kebocoran data kementerian/lembaga di Tanah Air belakangan ini. Lantaran kerap terjadi, menurut Christina, keamanan siber masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi bagi pemerintah, tak terkecuali oleh pihak-pihak lain yang menghimpun data masyarakat, termasuk pihak swasta.

"Fakta bahwa keamanan data di Indonesia rentan bobol harus kita akui. Kejadian kebocoran data bukan hanya terjadi satu dua kali tapi sudah teramat sering," kata Christina kepada wartawan, Senin (12/9).

Diketahui, masalah kebocoran data pribadi kembali menguat dalam beberapa hari belakangan ini. Peretas dengan nama Bjorka membocorkan data figur-figur di pemerintahan melalui akun media sosial Twitter @bjorkanism.

Dalam akun media sosialnya, Bjorka mempublikasikan data pribadi, mulai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhonny G Plate hingga Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Bjorka mengklaim telah mengantongi 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres dan 189 MB sebelum dikompres. Sejumlah dokumen yang dibocorkan juga ikut dipublikasikan oleh Bjorka dalam situs breached.to.