Ramai tagar kritik Polri, Kompolnas: Reformasi kultural perlu digelorakan

Kompolnas akui Polri lebih cepat proses kasus viral.

Ilustrasi. Alinea.id/Oky Diaz

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, tagar-tagar kritik yang ditujukan kepada Polri perlu dijadikan bahan evaluasi kinerja anggota. Selain itu, kritik tersebut sekaligus menjadi refleksi apakah mandat reformasi Polri, khususnya reformasi kultural telah dilaksanakan dengan baik.

Diketahui, beberapa bulan belakangan ini muncul sejumlah tagar di media sosial yang mengkritik kinerja kepolisian, di antaranya #PercumaLaporPolisi, #PecumaAdaPolisi, hingga #SatuHariSatuOknum.

Ditambahkan Poengky, Polri harus meelayani, mengayomi, melindungi masyarakat, dan menegakkan hukum selama 24 jam guna terwujudnya keharmonisan ketertiban masyarakat (harkamtibmas). Dengan begitu, masyarakat akan selalu merasakan keberadaan Polri. 

"Oleh karena itu, performance pimpinan dan seluruh anggota Polri harus benar-benar bisa memuaskan hati masyarakat," kata Poengky saat dihubungi Alinea.id, Selasa (21/12).

Dia menegaskan, reformasi kultural polri perlu digelorakan kembali agar seluruh anggota menyadari bahwa harapan masyarakat kepada Korps Bhayangkara sangat tinggi.