Kontraktor sekolah ambruk tak punya pengetahuan konstruksi

Semua material bagian atap gedung SDN Gentong, Pasuruan itu diketahui tidak sesuai spesifikasi.

Bangunan sekolah yang ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur. Antara Foto

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkapkan dua orang masing-masing berinisial DM dan SE telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus ambruknya atap bangunan SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Dalam menjalani pemeriksaan, keduanya mengaku tak punya pengetahuan di bidang konstruksi bangunan.

Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, mengatakan pelaku DM merupakan kontraktor dan pelaksana proyek yang berasal dari CV Andalus. Dia merupakan hanyalah lulusan SMA. Sedangkan, SE yang merupakan mandor proyek dari CV DHL Putra hanya tamatan SMP. Meski begitu, keduanya sudah menggarap banyak proyek konstruksi sejak 2004.

"Jadi, latar belakang yang bersangkutan memang bukan teknik dan tidak memiliki kecakapan khusus," kata Gidion Setiawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/11).

Gidion menjelaskan, proyek yang dikerjakan kedua tersangka hanyalah merenovasi bagian atap untuk empat kelas dan sifatnya swakelola. Anggaran proyek berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012 yang mencapai lebih dari Rp200 juta. “Dalam satu paket (DAK) mereka mengerjakan beberapa proyek,” ucap Gidion.

Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, semua material bagian atap gedung SDN Gentong, Pasuruan itu diketahui tidak sesuai spesifikasi. Karena itu, Gidion menuturkan, tinggal menunggu waktu saja untuk ambruk. Dengan pengurangan bahan bangunan ini, menjadi bukti kelalaian yang disangkakan kepada kedua pelaku.