KontraS percaya sudah banyak perwira TNI berpikiran reformis

Reformasi di tubuh TNI juga ditentukan oleh cara pandang elite-elite sipil.

TNI kembali ikut menangani persoalan terorisme di Indonesia. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan

Deputi Koordinator Badan Pekerja Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Jakarta Feri Kusuma mengaku percaya masih banyak perwira TNI yang meski dididik di era Orde Baru namun memiliki cara berpikir reformis.

Menurut Feri banyak dari para perwira TNI yang berpikiran reformis tersebut, ingin mewujudkan reformasi TNI dan mendorong TNI menjadi lebih profesional.

“Ini sebenarnya sangat tergantung pada orang-orang yang ada di tubuh TNI itu sendiri. Ada juga kok perwira-perwira angkatan 70-an dan 80-an yang cara berpikirnya reformis dan juga menginginkan reformasi TNI itu diwujudkan dan bagaimana mendorong TNI itu lebih profesional. Ada banyak itu perwira-perwira yang bisa ditelusuri,” kata Feri dalam diskusi virtual bertajuk Pelibatan TNI Dalam Kontra Terorisme pada Selasa (17/11).

Kendati begitu, dia mengakui tidak ada jaminan perwira lulusan setelah 1998 akan menjadikan TNI sebagai lembaga yang patuh terhadap aturan hukum atau kepada supremasi sipil yang menjunjung tinggi demokrasi dan hak asasi manusia.

“Hal tersebut sebenarnya tergantung pada masing-masing individu dan juga institusi TNI memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam berbangsa dan bernegara,” sambung Feri.