KPK: Modus korupsi makin beragam dan rumit

KPK-IACA jalin kerja sama gelar pelatihan bagi penyelidik, penyidik, penuntut dan pegawai.

Komisi Pemberantas Korupsi saat menggelar konferensi pers kinerja akhir tahun 2020/Foto dokumentasi KPK RI.

Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut modus korupsi makin beragam dan rumit. Untuk itu KPK dan International Anti-Corruption Academy (IACA) menjalin kerja sama menggelar pelatihan bagi penyelidik, penyidik, penuntut, dan pegawai KPK terkait.

Kegiatan itu guna meningkatkan kompetensi dalam mengungkap praktik lancung melalui pemanfaatan data dan informasi yang bersumber dari internet dan media sosial.

Pelaksana tugas Juru Bicara bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati Kuding, mengatakan, meningkatkan keahlian diperlukan karena modus korupsi semakin beragam dan rumit, baik yang melibatkan pelaku domestik maupun antarnegara.

"Sehingga, KPK penting untuk terus meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan keterampilannya dalam mengungkap suatu tindak pidana korupsi yang semakin kompleks tersebut," ujar Ipi, Selasa (30/3).

Menurut Ipi, pemanfaatan informasi peristiwa korupsi di internet dan media sosial memerlukan teknik investigasi khusus untuk mengidentifikasinya. Selain itu, termasuk menyelidiki peristiwa rasuah secara tepat, menyusun faktor pengenal unik, dan analisis hubungan online untuk dapat membuktikan hubungan antar-pihak yang terlibat.