Ridwan Kamil larang SBMPTN secara fisik untuk mahasiswa luar Jabar

Ini diputuskan setelah menemukan kasus impor Covid-19 di Kota Cirebon.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat menjadi pembicara Pendidikan Reguler Angkatan LXI 2020 Lemhanas via telekonferensi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jabar, Senin (22/6/2020). Dokumentasi Pemprov Jabar

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, pelaksanaan tes Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) secara fisik hanya untuk peserta asal Jabar.

Dia menegaskan, untuk tes terhadap calon mahasiswa yang berasal di luar Jabar dilakukan secara online. "Kami sudah putuskan, yang boleh testing secara fisik calon mahasiswa yang berdomisili di Jabar. Kepada yang di luar Jabar, sudah diarahkan kota dan kabupaten yang ada universitasnya untuk melakukan testing online," kata Ridwan Kamil, dalam keterangannya, Jumat (3/7).

Ridwan Kamil menjelaskan, keputusan ini diambil setelah menemukan kasus impor Covid-19 di Kota Cirebon, Jabar. "Kami mendapati ada kasus di Kota Cirebon, di beberapa tempat adalah kasus impor dari mereka yang datang dari wilayah-wilayah yang masih jadi episentrum zona merah," ungkap Ridwan Kamil.

Adapun, tujuh perguruan tinggi negeri di Jabar akan menggelar UTBK-SBMPTN. Di antaranya, Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil), dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. 

Jumlah peserta UTBK-SBMPTN di perguruan tinggi Jabar, yakni 80.792. Rinciannya, ITB 16.648 peserta, Unpad 11.032 peserta, IPB 14.887 peserta, UPI 15.234 peserta, ISBI 7.206 peserta, Unsika 7.296 peserta, dan Unsil 8.489 peserta.