Meksi, Pablo, dan kisah para penyelamat anjing jalanan

Ribuan anjing dan kucing ditelantarkan warga. Pemprov DKI perlu membuat pusat penampungan terpadu.

Sejumlah anjing beristirahat di atas sebuah meja kayu di Pejaten Shelter, Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (28/3). Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin

Gerimis rinai membasahi permukiman warga Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga Kamis (23/2) petang itu. Usai seharian penuh diguyur hujan, tanah di kelurahan padat penduduk itu terasa lecah. Genangan air merendam sejumlah ruas jalan menuju rumah warga. 

Suara gonggongan seekor anjing terdengar dari salah satu gang. Sejurus kemudian, gerombolan anak berpeci dan bersarung berlarian ke arah sumber suara itu. 

Di gang kecil itu, anak-anak lainnya sudah berkumpul mengelilingi seekor anjing yang basah karena hujan. "Anjingnya kedinginan," kata seorang bocah.

"Udah biarin. Jangan dideketin. Ntar kena najis lagi dijilat anjing," ujar seorang ibu. Ia langsung mengajak anaknya pulang karena khawatir anaknya bersentuhan dengan anjing tersebut. 

Untuk sesaat, kehadiran anjing itu bikin heboh warga setempat. Pasalnya, warga Muara Kamal mayoritas beragama Islam dan tak memelihara anjing. "Makanya ini anjing siapa ini? Kok bisa ada di sini?" kata Mulyanti, salah satu warga.