Dalam beberapa tahun terakhir, klinik hewan di berbagai negara melaporkan peningkatan signifikan kasus alergi pada hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing. Di balik tingkah lucu dan bulu menggemaskan mereka, banyak hewan kini hidup dengan kondisi medis kronis yang sering luput dari perhatian: alergi, yang menyebabkan rasa tidak nyaman, infeksi kulit, hingga gangguan perilaku.
Menurut para ahli, alergi pada hewan peliharaan bukan sekadar gangguan kecil. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup hewan, membebani pemilik secara emosional maupun finansial, dan memerlukan penanganan jangka panjang.
Alergi pada Hewan: Tak Hanya Soal Makanan
Seperti pada manusia, alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat asing. Pada hewan peliharaan, pemicunya bisa sangat beragam—dari serbuk sari, tungau debu, jamur, bahan kimia rumah tangga, bulu hewan lain, hingga makanan tertentu seperti ayam, daging sapi, atau domba.
“Sekitar 90% alergi yang kami tangani berasal dari faktor lingkungan, sementara hanya 10% yang berasal dari makanan,” ujar Dr. Karen Woodard, direktur medis di Thrive Pet Healthcare, Illinois.
Ia mengaku menangani kasus alergi setiap hari, dan dalam beberapa kasus, reaksi bisa sangat ekstrem—hingga mengakibatkan infeksi kulit menahun, luka lecet, dan stres berat pada hewan.
Bentuk Reaksi Alergi: Dari Garukan Hingga Kerontokan Bulu
Berbeda dengan manusia yang bersin atau batuk saat alergi, hewan peliharaan menunjukkan gejala yang lebih samar. Mereka lebih sering:
Menggaruk dan menjilati area tertentu, terutama kaki atau perut
Menggelengkan kepala atau menggaruk telinga, akibat infeksi telinga berulang
Muncul ruam, kemerahan, atau bercak botak pada bulu
Dalam kasus alergi makanan, bisa juga disertai muntah atau diare
Pada kucing, menurut Dr. Woodard, gejalanya bisa lebih halus seperti "overgrooming", yaitu merawat diri secara berlebihan hingga bulu rontok dan membentuk area botak.
Kisah Gail dan Tn. Friedman: Perjuangan Menghadapi Alergi
Salah satu kisah nyata datang dari Gail Friedman, warga Oak Brook, Illinois, yang anjing Parson Russell Terrier-nya mengalami alergi kronis sejak lima tahun lalu.
“Saya harus memakaikan kaus kaki bayi agar dia tidak menjilati kakinya yang terus gatal. Kami sudah mencoba segalanya—mandi, salep, obat, hingga kerucut plastik di leher. Itu menyedihkan,” katanya.
Setelah konsultasi dengan dokter hewan dan serangkaian tes, ternyata Tn. Friedman mengalami alergi lingkungan parah yang dipicu oleh serbuk sari dan debu rumah.
Solusi Medis: Pengobatan dan Perawatan Berlapis
Menangani alergi pada hewan peliharaan membutuhkan diagnosis akurat. Ini bisa melibatkan:
Uji alergi lingkungan melalui darah atau suntikan kecil di kulit
Diet eliminasi, dengan memberi makanan terbatas dan baru yang belum pernah dikonsumsi hewan sebelumnya
Obat anti-inflamasi dan antihistamin, untuk meredakan reaksi tubuh
Suntikan imunoterapi, mirip vaksin alergi pada manusia
Pakan terhidrolisis, di mana protein dipecah agar tidak memicu reaksi imun
Namun, pengobatan ini tidak murah. Gail Friedman mengaku telah menghabiskan lebih dari $10.000 untuk pengujian dan perawatan berbagai hewan peliharaannya yang alergi.
Perawatan Harian di Rumah: Langkah Kecil yang Berdampak Besar
Meski alergi tidak bisa selalu disembuhkan total, perawatan harian bisa sangat membantu, seperti:
Memandikan hewan minimal seminggu sekali untuk menghilangkan alergen dari bulu
Menyeka tubuh mereka dengan kain basah setelah berjalan-jalan
Membersihkan tempat tidur dan area tidur secara rutin
Menjaga kelembapan udara dengan humidifier
Menurut Dr. Anthea Elliott Schick, mantan presiden American College of Veterinary Dermatology, hewan peliharaan seperti "Swiffer hidup"—mereka membawa alergen di bulunya ke dalam rumah dan ke dalam kulit mereka.
Kondisi alergi pada hewan peliharaan memang tidak sederhana. Tapi dengan perhatian dan tindakan tepat, hewan yang menderita alergi bisa kembali hidup lebih nyaman.
“Kami belum sepenuhnya menemukan solusi untuk Tn. Friedman,” kata Gail. “Tapi kami tidak akan berhenti mencoba. Karena itu yang bisa kita lakukan: terus berusaha demi mereka.”
Jika Anda seorang pemilik hewan yang melihat tanda-tanda serupa, jangan abaikan. Konsultasikan dengan dokter hewan, dan mulailah menyusun strategi perawatan sejak dini. Karena kenyamanan mereka adalah tanggung jawab dan cinta kita sebagai manusia. (dailysabah)