close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Pixabay
icon caption
Foto: Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 25 Juni 2025 21:01

Waspadai kasus alergi pada hewan peliharaan: Ketika gatal tak lagi biasa

Menurut para ahli, alergi pada hewan peliharaan bukan sekadar gangguan kecil.
swipe

Dalam beberapa tahun terakhir, klinik hewan di berbagai negara melaporkan peningkatan signifikan kasus alergi pada hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing. Di balik tingkah lucu dan bulu menggemaskan mereka, banyak hewan kini hidup dengan kondisi medis kronis yang sering luput dari perhatian: alergi, yang menyebabkan rasa tidak nyaman, infeksi kulit, hingga gangguan perilaku.

Menurut para ahli, alergi pada hewan peliharaan bukan sekadar gangguan kecil. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup hewan, membebani pemilik secara emosional maupun finansial, dan memerlukan penanganan jangka panjang.

Alergi pada Hewan: Tak Hanya Soal Makanan
Seperti pada manusia, alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat asing. Pada hewan peliharaan, pemicunya bisa sangat beragam—dari serbuk sari, tungau debu, jamur, bahan kimia rumah tangga, bulu hewan lain, hingga makanan tertentu seperti ayam, daging sapi, atau domba.

“Sekitar 90% alergi yang kami tangani berasal dari faktor lingkungan, sementara hanya 10% yang berasal dari makanan,” ujar Dr. Karen Woodard, direktur medis di Thrive Pet Healthcare, Illinois.

Ia mengaku menangani kasus alergi setiap hari, dan dalam beberapa kasus, reaksi bisa sangat ekstrem—hingga mengakibatkan infeksi kulit menahun, luka lecet, dan stres berat pada hewan.

Bentuk Reaksi Alergi: Dari Garukan Hingga Kerontokan Bulu

Berbeda dengan manusia yang bersin atau batuk saat alergi, hewan peliharaan menunjukkan gejala yang lebih samar. Mereka lebih sering:

Menggaruk dan menjilati area tertentu, terutama kaki atau perut

Menggelengkan kepala atau menggaruk telinga, akibat infeksi telinga berulang

Muncul ruam, kemerahan, atau bercak botak pada bulu

Dalam kasus alergi makanan, bisa juga disertai muntah atau diare

Pada kucing, menurut Dr. Woodard, gejalanya bisa lebih halus seperti "overgrooming", yaitu merawat diri secara berlebihan hingga bulu rontok dan membentuk area botak.

Kisah Gail dan Tn. Friedman: Perjuangan Menghadapi Alergi

Salah satu kisah nyata datang dari Gail Friedman, warga Oak Brook, Illinois, yang anjing Parson Russell Terrier-nya mengalami alergi kronis sejak lima tahun lalu.

“Saya harus memakaikan kaus kaki bayi agar dia tidak menjilati kakinya yang terus gatal. Kami sudah mencoba segalanya—mandi, salep, obat, hingga kerucut plastik di leher. Itu menyedihkan,” katanya.

Setelah konsultasi dengan dokter hewan dan serangkaian tes, ternyata Tn. Friedman mengalami alergi lingkungan parah yang dipicu oleh serbuk sari dan debu rumah.

Solusi Medis: Pengobatan dan Perawatan Berlapis
Menangani alergi pada hewan peliharaan membutuhkan diagnosis akurat. Ini bisa melibatkan:

Uji alergi lingkungan melalui darah atau suntikan kecil di kulit

Diet eliminasi, dengan memberi makanan terbatas dan baru yang belum pernah dikonsumsi hewan sebelumnya

Obat anti-inflamasi dan antihistamin, untuk meredakan reaksi tubuh

Suntikan imunoterapi, mirip vaksin alergi pada manusia

Pakan terhidrolisis, di mana protein dipecah agar tidak memicu reaksi imun

Namun, pengobatan ini tidak murah. Gail Friedman mengaku telah menghabiskan lebih dari $10.000 untuk pengujian dan perawatan berbagai hewan peliharaannya yang alergi.

Perawatan Harian di Rumah: Langkah Kecil yang Berdampak Besar

Meski alergi tidak bisa selalu disembuhkan total, perawatan harian bisa sangat membantu, seperti:

Memandikan hewan minimal seminggu sekali untuk menghilangkan alergen dari bulu

Menyeka tubuh mereka dengan kain basah setelah berjalan-jalan

Membersihkan tempat tidur dan area tidur secara rutin

Menjaga kelembapan udara dengan humidifier

Menurut Dr. Anthea Elliott Schick, mantan presiden American College of Veterinary Dermatology, hewan peliharaan seperti "Swiffer hidup"—mereka membawa alergen di bulunya ke dalam rumah dan ke dalam kulit mereka.

Kondisi alergi pada hewan peliharaan memang tidak sederhana. Tapi dengan perhatian dan tindakan tepat, hewan yang menderita alergi bisa kembali hidup lebih nyaman.

“Kami belum sepenuhnya menemukan solusi untuk Tn. Friedman,” kata Gail. “Tapi kami tidak akan berhenti mencoba. Karena itu yang bisa kita lakukan: terus berusaha demi mereka.”

Jika Anda seorang pemilik hewan yang melihat tanda-tanda serupa, jangan abaikan. Konsultasikan dengan dokter hewan, dan mulailah menyusun strategi perawatan sejak dini. Karena kenyamanan mereka adalah tanggung jawab dan cinta kita sebagai manusia. (dailysabah)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan