Nasional

Membandingkan rekam jejak Buwas dan Heru Winarko

Akankah pemberantasan narkoba di bawah nahkoda baru bisa lebih baik? Simak sepak terjang dua Kepala BNN baru dan pemimpin periode lalu.

Senin, 05 Maret 2018 15:53

Indonesia adalah surga bagi para sindikat penyebar narkoba. Merespon kondisi ini, sejak awal menjabat, Presiden Joko Widodo terus menggaungkan ‘Indonesia darurat narkoba’ untuk memutus rantai penyebaran narkoba. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menunjuk Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Budi Waseso (Buwas) menjadi kepala Badan Narkotika Nasional pada tahun 2015.

Langkah serta gebrakan Buwas terhadap pemberantasan narkoba dinilai cukup buas. Salah satunya saat dia menggagas konsep tahanan bagi pengedar narkoba di sebuah pulau terpencil yang dikelilingi buaya. Tak sekadar lelucon, ide itu terlontar karena Buwas melihat sengkarut narkoba dalam negeri yang sudah sangat parah dan berbahaya. Apalagi, hukuman yang selama ini diberikan justru tidak memberikan efek jera.

Buwas juga mengakui, lebih dari 90% kasus yang ditanganinya, melibatkan jaringan dari lapas, sebab mereka masih bisa mengendalikan penyebaran narkoba dari dalam

Mempertimbangkan hal itu, ia berkomitmen untuk menyeriusi upaya penanganan untuk pelaku pengedar narkoba. Termasuk mengawal penanganan selama di dalam lapas, dengan mengawasi oknum-oknum di dalam lapas yang menyokong peredaran narkoba.

"Penyebaran narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa, maka itu perlu adanya tindakan yang tidak biasa pula," ungkapnya, saat disinggung tentang pendirian lapas yang dikelilingi buaya penjaga.

Robi Ardianto Reporter
Purnama Ayu Rizky Editor

Tag Terkait

Berita Terkait