Menanti solusi jitu atasi banjir di Jakarta

Selain macet, banjir merupakan masalah klasik yang kerap menghantui warga Jakarta bila curah hujan tinggi.

Banjir di Jakarta sudah lama terjadi dan belum menemukan solusi yang tepat. Alinea.id/Oky Diaz.

Pada Kamis (25/4), Wasqiyah, seorang warga RW 07 di Jalan Bina Warga, Rawajati II, Jakarta Selatan, mendapatkan pesan dari grup WhatsApp agar warga siap siaga terhadap banjir yang kemungkinan datang Jumat (26/4) dini hari.

“Perkiraan 8 sampai 9 jam ada pergerakan arus air dari Bendungan Katulampa, Bogor. (Air) sampai sini kemungkinan jam 4 pagi,” tutur Waqiyah kepada reporter Alinea.id, ketika ditemui di kediamannya, Senin (29/4).

Anomali cuaca

Di wilayah Jakarta, Kelurahan Rawajati termasuk titik banjir terparah. Pada Sabtu (27/4), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, ada 37 titik banjir yang tersebar 14 titik di Jakarta Selatan, 21 titik di Jakarta Timur, dan 2 titik di Jakarta Barat.

Banjir diakibatkan karena tingginya curah hujan yang mengguyur Bogor, Tangerang, dan Jakarta pada 25, 26, dan 27 April 2019. Intensitas hujan tersebut mengakibatkan Sungai Ciliwung, Krukut, Angke, Pesanggrahan, dan Cipinang meluap.

Tak hanya Jakarta. Setelah itu, beberapa daerah juga dilanda banjir. Kepala Subbidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra mengatakan, pemicu terbesar peningkatan curah hujan akhir April ini berkaitan dengan aktivitas madden jullian oscillation (MJO) yang menjalar masuk ke wilayah Indonesia. MJO adalah sebuah pola khatulistiwa anomali curah hujan.