Mengkhawatirkan, 3 provinsi miliki persentase tertinggi tolak vaksinasi

Jawa Tengah miliki persentase terendah penolakan vaksinasi sebanyak 20%.

Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Pixabay.

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat, warga di tiga provinsi memiliki persentase tertinggi dalam menolak vaksinasi Covid-19. Ketiga wilayah tersebut dalah DKI Jakarta sebanyak 33%, Jawa Timur 32%, dan Banten 31%. 

SMRC juga mencatat Jawa Tengah (Jateng) persentase terendah penolakan vaksinasi sebanyak 20%. “Ini temuan yang mengkhawatirkan, mengingat DKI adalah daerah yang yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani saar merilis survei bertajuk 'Satu Tahun Covid-19: Sikap dan Perilaku Warga terhadap Vaksin' di Jakarta, Selasa (23/3/2021).

Tingginya tingkat penolakan terhadap vaksin di DKI Jakarta, lanjut Deni, tampaknya sejalan dengan persepsi tentang keamanan vaksin. Tak hanya di DKI Jakarta, persentase warga yang tidak percaya vaksin Covid-19 dari pemerintah aman mencapai 31% di Sumatra. Namun, hanya 19% warga Jawa Tengah yang tidak percaya vaksin dari pemerintah aman.

Dari aspek demografi dan gender, SMRC menemukan persentase warga warga laki-laki yang menyatakan tidak bersedia divaksin sebanyak 33%, lebih tinggi dari perempuan sebanyak 26%. Dari sisi usia, persentase warga berusia di bawah 25 tahun yang menyatakan tidak bersedia divaksin sebanyak 37%, lebih tinggi dari kelompok usia 26-40 tahun sebanyak 28%, 41-55 tahun 23%, dan lebih dari 55 tahun sebanyak 33%.

Sedangkan dari sisi pendidikan, persentase warga berpendidikan maksimal SD yang menyatakan tidak bersedia divaksin sebanyak 34%, lebih tinggi dibandingkan kelompok berpendidikan tertinggi SMP 26%, dan SMA 29%.