Menkes: 100 juta dosis vaksin tak jelas tiba di Indonesia

100 juta dosis vaksin AstraZeneca mengalami hambatan masuk ke Indonesia akibat kebijakan embargo oleh pemerintah India.

Ilustrasi. Pixabay

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, setidaknya terdapat lebih dari 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca mengalami hambatan masuk ke dalam negeri akibat adanya kebijakan embargo oleh pemerintah India.

"Jadi, ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," kata Budi, saat rapat bersama Komisi IX DPR, yang disiarkan secara virtual, Kamis (8/4).

Budi menjelaskan, sekitar 100 juta vaksin AstraZeneca itu rencananya didatangkan dengan dua skema. Pertama, melalui hibah Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) dalam Vaccine Global Access (Covax) sebanyak 54 juta dosis. Kedua, melalui kerja sama biilateral melalui PT Biofarma (Persero) sebanyak 50 juta dosis.

Dia menjelaskan, COVAX-GAVI merealokasi hibah vaksin AstraZeneca pada bulan lalu sebanyak 11 juta dosis ke seluruh negara penerima bantuan. "Kita hanya dapat 1 juta dosis, yang selanjutnya mereka juga belum bisa memberikan konfirmasi," tutur Budi.

Sementara itu, terkait perjanjian bilateral dengan Biofarma, menurut Budi, AstraZeneca telah mengubah waktu pengiriman vaksin ke Indonesia. Dia menyatakan, pengiriman vaksin akan dilakukan menjadi dua tahap hingga tahun depan.