Menko Muhadjir nilai penanganan kemiskinan harus sesuai kondisi lapangan

Hilangnya kemiskinan ekstrem di Tanah Air disebut akan turut mewujudkan visi Indonesia Maju 2024.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, menilai, penanganan kemiskinan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan karena setiap kasus memiliki ciri khas. Foto Antara/Indrianto Eko Suwarso

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menilai, perlu tiga strategi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) guna mewujudkan visi Indonesia Maju 2024. Yakni, akses pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter.

"Kesemuanya itu harus diterapkan pada setiap tahapan siklus kehidupan manusia, mulai dari masa prenatal hingga lanjut usia," ucapnya dalam "Forum Akademik: Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024" secara daring, Kamis (11/5). 

Menurutnya, hilangnya kemiskinan ekstrem di Tanah Air akan turut mewujudkan visi besar tersebut. Sebab, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yang memuat komitmen global untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada 2030. 

"Setiap kasus kemiskinan itu memiliki ciri khasnya masing-masing. Dibutuhkan penanganan yang lebih unik dan inovatif yang mana disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan," tuturnya. 

Muhadjir pun berharap kepakaran dan keragaman disiplin ilmu yang dimiliki civitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB) menghasilkan solusi dan inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Indonesia. Dengan demikian, target 0% kemiskinan ekstrem tercapai pada 2024.