Muskil memberantas rokok ilegal

Rokok ilegal dipilih karena harganya jauh lebih murah.

Ilustrasi rokok ilegal. Alinea.id/Catharina

Nyaris dua tahun belakangan, Ragil—nama samaran---sering menikmati rokok dengan merek yang nyeleneh. Biasanya pelesetan dari merek rokok terkenal. Dengan cekatan, pemuda 22 tahun itu menyebut beberapa merek.

“Ada Gudang Cengkeh, Dalill, Just, Magnet, Bignum, Blitz, Cengkeh Cokelat, dan Coffee Stik,” ucapnya saat berbincang dengan Alinea.id, Selasa (3/1).

“Yang sekarang sering dikonsumsi ini Gudang Cengkeh. Harganya Rp12.000 isi 20 batang.”

Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten itu mengaku juga pernah membeli rokok merek Just dan Blitz. Just dibanderol Rp9.500 per bungkus, dengan isi 16 batang. Blitz dijual Rp12.000 untuk non-mentol dan Rp10.000 untuk mentol, dengan isi masing-masing 20 batang.

Sedangkan rokok merek Coffee Stik, yang ia tahu harganya Rp8.000 per bungkus, isi 20 batang. Soal rasa, imbuhnya, ada yang mirip dengan merek rokok kenamaan.