close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi rokok./Foto Myriams-Fotos/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi rokok./Foto Myriams-Fotos/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kesehatan
Selasa, 22 Juli 2025 09:00

Dampak yang terjadi saat seseorang berhenti merokok

Seseorang akan mendapatkan manfaatnya bahkan sejak satu jam mengisap rokok terakhir.
swipe

Berhenti merokok dapat memberikan banyak manfaat jangka panjang bagi kesehatan Anda. Sebab, merokok bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, seperti peningkatan risiko terkena penyakit serius seperti kanker dan penyakit jantung. Merokok juga dapat menyebabkan kematian lebih dini. Akan tetapi, bakal terjadi beberapa gejala putus nikotin dalam jangka pendek bagi seseorang yang berusaha berhenti merokok.

Apa saja efek sampingnya?

Dikutip dari Healthline, saat proses berhenti merokok, efek samping yang dirasakan sangat berat bagi sebagian orang. Mereka merasa seperti sedang terserang flu. Hal ini terjadi karena merokok memengaruhi seluruh sistem tubuh, dan saat berhenti, tubuh harus menyesuaikan diri tanpa nikotin.

Saat nikotin mulai keluar dari tubuh, sakit kepala, mual, dan gejala fisik lainnya sering muncul. Ketika sirkulasi darah mulai membaik, Anda mungkin juga akan merasakan sensasi kesemutan di tangan dan kaki.

Seseorang juga mungkin mengalami batuk dan sakit tenggorokan saat paru-paru mulai membersihkan lendir dan kotoran lain yang dihasilkan dari merokok. Peningkatan energi setelah berhenti merokok bisa membuat nafsu makan meningkat.

Lalu, tubuh akan “merindukan” nikotin. Keinginan kuat ini biasanya mencapai puncaknya di antara minggu kedua hingga keempat setelah berhenti.

Karena Anda sedang melakukan perubahan besar dalam hidup, maka tubuh dan pikiran butuh waktu untuk menyesuaikan diri, melepaskan sesuatu yang selama ini menjadi ketergantungan. Hal ini sering menyebabkan mudah marah dan frustasi.

Selain itu, saat awal berhenti merokok bisa membuat sulit berkonsentasi. Namun, menurut Healthline, semua efek samping ini bersifat sementara.

Apa saja manfaat setelah berhenti?

Medical News Today menyebut, manfaat berhenti merokok bisa dirasakan hampir seketika. Begitu seseorang berhenti merokok, tubuh mereka mulai memperbaiki diri.

Hanya dalam 20 menit setelah seseorang mengisap rokok terakhirnya, detak jantung mulai menurun dan kembali normal. Tekanan darah juga mulai menurun, dan sirkulasi darah bisa mulai membaik.

Lalu, dalam waktu 12 jam tanpa merokok, tubuh mulai membersihkan diri dari kelebihan karbon monoksida. Kadar karbon monoksida pun kembali normal, sehingga kadar oksigen dalam tubuh meningkat.

Setelah satu hari berhenti merokok, risiko serangan jantung mulai menurun. Tekanan darah mulai menurun, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung akiabt tekanan darah tinggi. Kadar oksigen dalam tubuh juga sudah meningkat, membuat aktivitas fisik lebih mudah dilakukan dan mendorong kebiasaan hidup sehat bagi jantung.

Kemudian, usai dua hari, seseorang bisa mulai merasakan peningkatan kepekaan indera penciuman dan pengecap karena saraf-saraf tersebut mulai pulih. Setelah tiga hari saluran bronkial mulai rileks. Napas akan terasa lebih lega. Energi tubuh juga mulai meningkat.

Sekitar dua minggu setelah berhenti merokok, sirkulasi darah mulai membaik. Darah bisa mengalir ke jantung dan otot dengan lebih lancar, dan fungsi paru-paru pun mulai meningkat. Dalam waktu satu bulan, batuk dan sesak napas mulai berkurang. Rambut-rambut halus kecil di paru-paru yang disebut silia, yang berfungsi membersihkan lendir dari paru-paru, mulai kembali berfungsi normal.

Antara tiga hingga sembilan bulan setelah berhenti merokok, fungsi paru-paru bisa meningkat hingga 10%. Ini membantu mengurangi batuk, mengi, dan masalah pernapasan lainnya. Usai setahun, risiko serangan jantung dan penyakit jantung koroner menurun hingga setengah dibandingkan dengan orang yang masih merokok.

Setelah lima tahun berhenti merokok, risiko terkena beberapa jenis kanker berkurang hingga setengahnya, termasuk kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan kandung kemih. Risiko terkena kanker serviks dan stroke juga kembali setara dengan orang yang tidak pernah merokok. Usai 10 tahun, risiko terkena dan meninggal akibat kanker paru-paru berkurang hingga setengah dari perokok aktif. Risiko terkena kanker laring dan pankreas juga menurun.

“Setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko terkena penyakit jantung koroner hampir sama dengan orang yang tidak pernah merokok,” tulis Medical News Today.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan