Nadiem diminta belajar dari Mendikbud Daoed Joesoef

Fadli Zon menegaskan, penyederhanaan kurikulum tidak sepantasnya didiskusikan secara diam-diam dan instan.

Politkus Partai Gerindra Fadli Zon/Foto Antara.

Penyederhanaan kurikulum harus hati-hati dan melewati serangkaian diskusi publik. Karena itu, rencana penghapusan mata pelajaran sejarah di SMK dan menjadikannya hanya sebagai pilihan di SMA sangatlah tidak tepat.

Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon mengatakan, strategi penyederhanaan kurikulum tidak sepantasnya didiskusikan secara diam-diam dan instan. Sebab, harus dilakukan terbuka karena pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia sangat banyak.

"Saya senang Kemendikbud sudah mengklarifikasi rencana penghapusan pelajaran sejarah tidaklah benar. Saya kira Menteri Nadiem, bisa belajar dari pengalaman pembentukan Komisi Pembaharuan Pendidikan yang dibentuk oleh Daoed Joesoef pada masa awal jabatannya sebagai Mendikbud pada 1978," kata Fadli dalam keterangan tertulis, Senin (21/9).

Komisi Pembaharuan Pendidikan, kata politikus Partai Gerindra itu, menyusun kurikulum dengan menyerap gagasan dan bahan terkait pendidikan nasional dari berbagai pihak. 

Misalnya, dari masyarakat, penyelenggara pendidikan, birokrat, para intelektual, hingga profesional di bidangnya. Lalu, merumuskan rancangan pendidikan nasional.