Operasi SAR Lion Air diperpanjang tiga hari

Tim SAR telah berhasil mengevakuasi 105 kantong jenazah yang sudah diberi label oleh tim DVI.

Tim SAR gabungan mengangkat ban pesawat Lion Air JT610 ke atas Kapal Baruna Jaya I di Perairan Karawang, Jawa Barat, Minggu (4/11)./AntaraFoto

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) menegaskan operasi SAR jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP diperpanjang selama tiga hari lagi.  Adanya penambahan waktu tersebut diharapkan bisa menyelesaikan seluruh operasi SAR yang melibatkan tim gabungan.

"Setelah kami evaluasi dan koordinasi, serta masukan-masukan dari lapangan, operasi SAR kami perpanjang tiga hari," kata Kepala Basarnas Muhammad Syaugi Syaugi di Jakarta, Minggu (4/11).
 
Sementara, hingga hari ketujuh operasi, tim SAR telah berhasil mengevakuasi 105 kantong jenazah yang sudah diberi label oleh tim DVI. Jumlah ini dipastikan akan bertambah karena tim SAR telah menemukan beberapa korban dalam beberapa kantong jenazah baik di kapal maupun di posko Tanjung Pakis Karawang.

Tim SAR khususnya para penyelam juga telah menemukan engine pesawat. Satu buah engine telah dievakuasi ke Posko Terpadu, lainnya dalam kondisi tidak lengkap yang sudah dipastikan koordinatnya. Untuk roda, sudah dievakuasi ke Posko Terpadu, sementara dua roda lainnya dalam kondisi tidak lengkap tetapi sudah diketahui posisinya. Sementara, tim SAR belum menemukan bodi pesawat.

"Saya tegaskan, yang kami temukan dan evakuasi adalah bagian skin atau kulit-kulit pesawat cukup banyak di dasar laut. Ini berdasarkan data berupa gambar dan pencitraan dari ROV yang sampai saat telah menyapu area pencarian dengan radius 250 meter persegi," kata dia.

Selanjutnya, Syaugi juga menerangkan hasil pencarian CVR pesawat yang sebelumnya sempat terdeteksi Ping Locator meskipun sangat lemah.  Sinyal yang diterima ping locator sudah ditelusuri oleh penyelam-penyelam gabungan, namun belum berhasil ditemukan secara fisik. Posisinya sekitar 50 meter arah barat laut dari pusat pencarian.