Pandemi Covid-19 berdampak pada pemenuhan HAM

Covid-19 berdampak nyata pada penghormatan dan pemenuhan HAM.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, di Jakarta. Foto Antara

Pandemi Covid-19 telah mengubah segala aspek kehidupan, seperti cara berinteraksi, bekerja, dan beribadah. Ketika perekonomian terpuruk akibat Covid-19, perlindungan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia (HAM) merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah pusat (Pempus) dan pemerintah daerah (Pemda). Apalagi, pemenuhan hak untuk kelompok rentan, seperti perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.

Mengutip pernyataan peraih penghargaan nobel ekonomi asal India Amartya Sen, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, situasi pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pemenuhan HAM.

“Kita melihat jelas bahwa HAM memiliki saling keterkaitan dan saling terhubung dan tergantung satu sama lain. Menurut Amartya Sen hak atas kesehatan memengaruhi hak atas pendidikan, memengaruhi hak atas pekerjaan, hak untuk ibadah, hak untuk berpartisipasi dalam politik, hak untuk berkumpul, hak untuk ekonomi, dan hak untuk hidup yang layak,” ujar Moeldoko dalam sambutan festival HAM 2020, Kamis (17/12).

Ia pun mengapresiasi tenaga kesehatan karena berjuang bertaruh nyawa melawan Covid-19 dengan berbagai keterbatasan.

“Lebih dari 200 tenaga kesehatan telah menjadi martir, menyelamatkan kita dari wabah ini,” ucapnya.