Pariwisata di pesisir, dinilai belum berwawasan lingkungan

Padahal, pembangunan industri pariwisata, berada dalam program Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN).

Wisatawan berswafoto di lokasi wisata terapung Pantai Lhokseudu, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (13/2)./AntaraFoto

Industri pariwisata menjadi salah satu yang sangat ditingkatkan selama empat tahun ini di wilayah pesisir.

“Empat tahun terakhir ini, kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau terus dikerahkan kepada peningkatan industri pariwisata, industri ekstraktif, industri properti, dan infrastruktur,” kata Sekjen Koalisi Rakyat untuk Peradilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati menyatakan, di Sekretariat Jatam, Rabu (20/2).

Tetapi sayangnya klaim pemerintah mengenai pembangunan pariwisata di daerah pesisir berwawasan lingkungan, cenderung tidak seperti yang diharapkan. Padahal, pembangunan industri pariwisata, berada dalam program Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN).

“Faktanya, KSPN sangat erat dengan proyek pembangunan infrastruktur yang membutuhkan lahan besar dan tidak berwawasan lingkungan,” tuturnya.

Contohnya diutarakan Ketua Walhi NTT Umbu Wulung. Umbu menjelaskan, kedatangan turis asing di daerah pariwisata NTT, kerap membawa dampak negatif. Beberapa wisatawan lokal, kerap datang membawa relasi asing yang justru ingin membeli pulau-pulau kecil.