Parpol baru dianggap sulit bersaing di 2024, ini tanggapan Partai Gelora

Para pendiri partai baru harus mencari cara lain untuk memperoleh suara yang signifikan agar bisa memenangkan partainya.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik. Foto Humas Partai Gelora

Kehadiran partai politik (Parpol) baru kerap mewarnai perhelatan pemilu. Banyak Parpol baru sulit untuk bertahan lama.  Sebagian ada juga yang menuai hasil bagus dan mampu eksis bahkan semakin berjaya hingga saat ini.

Untuk bersaing dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 sangat sulit. Sekalipun partai tersebut memiliki pendanaan yang cukup ataupun pendirinya pernah menduduki kursi-kursi petinggi negara ini.

Demikian dikatakan Cendikiawan Muslim Prof. Azyumardi Azra dalam Moya Discussion Group bertajuk Parpol Baru & Dinamika Politik Nasional, Kamis (4/2) yang digelar secara daring. 

Turut menjadi Pembicara diskusi selain Prof. Azyumardi Azra di antaranya: Diplomat senior/Pemerhati politik internasional Prof. Imron Cotan, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof. Komaruddin Hidayat, Sekjen Partai Gelombang Rakyat (Gelora Indonesia) Mahfudz Siddiq, dan pemantik diskusi dari Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) yang juga Pengurus PP Muhammadiyah Hery Sucipto. Seri webinar ini dimoderatori Nurfajri Budi Nugroho Peneliti senior Moya Institute.

Prof. Azra menyarankan, para pendiri partai baru harus mencari cara lain untuk memperoleh suara yang signifikan agar bisa memenangkan partainya.