Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang dalam proses memilih ketua umum baru. Per Kamis (17/7), calon petahana Kaesang Pangarep unggul di perolehan suara sementara di pemilu raya PSI.
Putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu bersaing dengan dua kader PSI lainnya, yakni Ronald A. Sinaga atau Bro Ron dan Agus Mulyono Herlambang.
Hasil e-voting pemilihan ketum baru rencananya akan diumumkan saat Kongres PSI 2025 digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025. Tak hanya mengumumkan nahkoda baru, PSI juga bakal mengumumkan logo baru mereka.
Dari tangan terkepal yang memegang bunga mawar, logo PSI akan berubah menjadi gajah. Tubuh gajah PSI berwarna hitam, sedangkan kepalanya berwarna merah. Logo baru itu konon diusulkan Jokowi.
Pelaksana tugas Ketum PSI, Andy Budiman menjelaskan arti logo baru PSI. Menurut Andy, gajah ialah makhluk yang bijaksana dan punya memori yang kuat. Dalam berbagai literatur, gajah juga dianggap binatang yang punya solidaritas tinggi.
"Jadi, sekali lagi gajah adalah simbol sesuatu yang bijaksana yang kuat yang cerdas. Ada istilahnya kan itu. Gajah enggak pernah lupa katanya," ujar Budiman kepada wartawan di kediaman Jokowi di Solo, Jumat (18/7) seperti dikutip dari CNN.
Pada kesempatan itu, Budiman juga menyerahkan sebuah jaket dengan logo baru PSI kepada Jokowi. Di depan rombongan kader PSI, Jokowi langsung memakai jaket itu.
Bodi jaket didominasi warna hitam. Di dada kanan, terpacak logo baru PSI. Pada bagian punggung jaket, tertempel tulisan "PSI Partai Super Terbuka"
Soal kepala gajah yang berwarna merah, Budiman mengatakan tak ada makna khusus. "Enggak apa-apa juga kan. Kita dulu juga logonya merah, gitu," kata dia.
Selain PSI, saat ini sudah ada sejumlah parpol yang menggunakan lambang hewan. Gerindra, Perindo, dan Partai Kedaulatan Nusantara (PKN) sama-sama menggunakan lambang Garuda. PDI-Perjuangan menggunakan lambang banteng bermoncong putih dengan dominasi warna merah.
Keidentikan warna antara PSI dan PDI-P itu memunculkan spekulasi PSI sedang bersiap berhadap-hadapan dengan PDI-P. Dari segi ukuran, gajah jauh lebih besar daripada banteng. Tapi, raihan suara PSI dan PDI-P bak langit dan bumi. PSI kalah telak.
Saat ini, Jokowi belum berpartai setelah dipecat PDI-P tak lama setelah Pilpres 2024 usai. Sempat digadang-gadang bakal maju jadi Ketum PSI, kini Jokowi diisukan sudah akan "puas" hanya dengan kursi Ketua Dewan Pembina PSI.
Gerus PDI-P?
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menganggap wajar jika muncul spekulasi rebranding PSI dimaksudkan untuk "menyenggol" PDI-P. Bukan tidak mungkin PSI disiapkan keluarga Jokowi untuk menggerus basis-basis suara PDI-P pada Pemilu 2029.
"Logo gajah yang ditampilkan PSI itu badannya hitam dan kepalanya merah. Hitam dan merah ini warna yang sejak dulu sangat identik dengan PDI-P,” ujar Adi di kanal YouTube miliknya, Jumat (18/7).
Pergantian logo partai, kata Adi, juga bisa dimaknai sikap mempertegas identitas PSI sebagai parpol pendukung setia Jokowi. Di internal PSI, kesetiaan terhadap visi-misi dan gagasan-gagasan pembangunan era Jokowi itu dinamai Jokowisme.
"Jangan-jangan rebranding PSI kali ini, dengan menampilkan warna yang tidak terlalu dominan merah, itu mencoba untuk menyasar basis-basis konstituen pemilihnya Jokowi yang juga beririsan dengan PDI-P," kata Adi.
Kepada pewarta di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7) lalu, politikus PDI-P Said Abdullah mengaku tak ambil pusing dengan permainan simbol PSI. Menurut dia, PDI-P siap menghadapi partai mana pun yang berupaya menggerus lumbung suara mereka.
"Logo banteng sudah punya brand sendiri. Saya tidak bisa mengomentari logo partai lain. Saya lebih baik menjaga, membesarkan, menguatkan, dan mengembangkan partai sendiri," kata Said.