Patuh atau putar otak saat ganjil-genap

Pengendara mobil memilih memarkir kendaraannya di pusat perbelanjaan yang jauh dari lokasi kerja untuk menghindari aturan ganjil-genap.

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya memberhentikan mobil berpelat nomor genap yang memasuki Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (1/8)/ Antara Foto

Jayadi baru saja pulang bekerja dari ekspedisi ketika ia menghidupkan aplikasi transportasi online miliknya. Tak lama, ia mendapatkan pesanan mengantar penumpang dari Bekasi menuju Gandaria, Jakarta Selatan.

Masih mengenakan seragam ekspedisi dari tempatnya bekerja, ia melesat membelah jalanan Jakarta menggunakan mobil Karimun birunya yang berpelat ganjil. Tak seperti biasanya, jalanan Jakarta yang biasanya macet dan membuat Jayadi gemas, Rabu (1/7) sore itu lancar.

Menurut Jayadi, kebijakan ganjil-genap yang diberlakukan menjelang dan selama Asian Games bisa mengurai kemacetan. “Lebih lancar ya, lebih enak gara-gara ganjil-genap. Tapi tadi arah dari Jakarta ke Bekasi macet parah,” katanya.

Jayadi mengatakan pada Alinea.id, kantor transportasi onlinenya telah memberitahu pengemudi mitranya jalan mana saja yang terkena kebijakan ganjil-genap. Jayadi yang telah menjadi mitra angkutan online 2,5 tahun itu menginginkan agar kebijakan ganjil-genap bisa terus dilanjutkan.

Mobilnya yang berpelat ganjil saat itu memang bebas melintasi jalanan Jakarta. “Tapi kalau pas tanggal genap, enggak narik,” ujarnya pada Alinea.id. Mau tak mau, lanjut Jayadi, dirinya akan melewati rute yang tak terkena ganjil-genap, namun dengan risiko terkena macet parah.