PBNU: Tak cuma Polri, Banser juga kecolongan dalam pembakaran bendera

“Tapi kita sayangkan menghakimi sendiri, yang paling tepat adalah Banser merampas saja."

Ketua PBNU Said Aqil Siradj. (Ayu Mumpuni/Alinea)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan tak cuma Polri yang kecolongan dalam insiden pembakaran bendera, pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut pada Senin (22/10) lalu. Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) juga kecolongan dalam peristiwa ini. 

"Yang kecolongan bukan hanya polisi, tapi Banser juga kan kecolongan," kata Said Aqil Siradj di gedung PBNU, Kamis (25/10).

Pernyataan ini merevisi pernyataan Aqil sebelumnya, yang menyebut Polri kecolongan dalam aksi pembakaran bendera tersebut.

Ia juga menyayangkan adanya perbuatan menghakimi sendiri dalam kejadian di Alun-Alun Limbangan, Garut itu. “Tapi kita sayangkan menghakimi sendiri, yang paling tepat adalah Banser merampas saja, diberikan ke polisi,” ujarnya.

Selain itu, Said Aqil juga berterima kasih atas pemulangan tiga orang anggota Banser oleh pihak kepolisian. Ketiga orang Banser tersebut telah menjalani pemeriksaan sejak Senin (22/10) lalu, sebagai saksi dalam peristiwa pembakaran bendera itu.