PDIP kritik kebijakan pemerintah tangani polusi udara: Presiden jangan terlihat pasrah

Indeks kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk di dunia pada Selasa (19/9) pagi karena menembus angka 165.

Politikus PDIP, Charles Honoris, mengkritik kebijakan pemerintah menangani polusi udara. Ia pun meminta Presiden jangan terlihat pasrah. Freepik

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Charles Honoris, mengkritik kebijakan pemerintah dalam menangani polusi udara. Pangkalnya, Jakarta menjadi kota besar paling berpolusi di dunia pada Selasa (19/9) pagi.

"Presiden jangan terlihat pasrah dalam menghadapi masalah polusi udara. Tetapi, harus memegang komando utama dengan membuat roadmap dan memimpin semua pemangku kebijakan untuk menjalankannya," katanya dalam keterangannya.

Berdasarkan data IQAir pukul 09.30 WIB tadi, indeks kualitas udara Jakarta pada angka 165. Ibu kota Indonesia ini pun terburuk di dunia, disusul Dubai, Kuching, Riyadh, dan Ho Chi Minh.

Menurut Charles, polusi udara di Jakarta tersebut menunjukkan program pemerintah belum efektif. "Ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara sporadis, seperti aturan WFH (bekerja dari rumah) dan imbauan penanaman pohon saja!"

Ia melanjutkan, sukses atau gagalnya penanganan polusi udara dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. "Kalau masih banyak orang Jakarta batuk-batuk, berarti penanganan polusi udara oleh pemerintah masih jauh dari sukses," ucapnya.