Pemerintah bantah hanya gunakan pendekatan keamanan di Papua

Pendekatan dalam penanganan Papua dilakukan secara holistik dan dimodifikasi sesuai kebutuhan.

Konflik Papua sudah berlangsung lama dan berlarut-larut. Alinea.id/Sulthanah Utarid.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah tudingan pemerintah hanya menggunakan pendekatan keamanan terkait serangkaian peristiwa kekerasan di Papua.

“Pemerintah sebenarnya menggunakan pendekatan komprehensif, bukan pendekatan keamanan. Keamanan bergerak jika ada kekacauan, kerusuhan yang diciptakan atau pembunuhan seperti yang terjadi kemarin di Intan Jaya. Baru aparat itu turun mengamankan,” ujar Mahfud dalam konferensi pers daring, Kamis (1/10).

Pendekatan dalam penanganan Papua dilakukan secara holistik dan dimodifikasi sesuai kebutuhan. Namun, dia akui, koordinasi antarkementerian lembaga masih belum maksimal. Pendekatan keamanan semestinya memang bukan hanya diperuntukkan untuk Papua saja. Pembangunan markas Komando Rayon Militer (Koramil) di Papua dan Papua Barat adalah kebutuhan, sebagaimana keberadaan Polres di sebuah wilayah.

“Koramil adalah struktur organik, yang belum ada maka dibentuk. Sejak 2016, sudah ada usul oleh Kompolnas tentang pembentukan beberapa polres baru karena secara organis dibutuhkan,” tutur Mahfud.

“(Pembangunan koramil dan kodim) bukan (bertujuan untuk) menakuti orang. Justru melindungi dari ditakut-takuti kaum separatis,” ucapnya.