Pemerintah diminta cermat hitung neraca vaksin

"Pemerintah hanya mampu menyuntikkan 800.000 dosis per hari. Itu pun sudah dengan termehek-mehek."

Ilustrasi. Pixabay

Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, mendesak pemerintah menghitung neraca vaksin secara cermat di tengah tingginya antusiasme masyarakat mengikuti program vaksinasi. Karenanya, jangan sekadar menarget 5 juta dosis per hari.

"Faktanya hingga 28 Juli 2021, pemerintah hanya mampu menyuntikkan 800.000 dosis per hari. Itu pun sudah dengan termehek-mehek," katanya dalam keterangannya, Jumat (30/7).

Menurut Mulyanto, banyak kepala daerah yang teriak kehabisan vaksin. Di sisi lain, Kementerian BUMN mengklaim, sebanyak 12 juta dosis belum terpakai.

"Ada di mana barang itu? Jangan sampai vaksin ini kedaluarsa. Perlu kejelasan," tegas legislator asal Banten itu.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya menyampaikan, pemerintah sudah mendatangkan 173.306.740 dosis vaksin. Sebanyak 64,13 juta dosis (37%) di antaranya telah digunakan. Dengan demikian, stok tersedia sebesar 109 juta dosis (63%).