Pengemudi ojol diminta patuhi protokol kesehatan

Hal yang paling penting dalam pemberlakuan PSBB transisi dan ojol beroperasi ialah pada pelaksanaan protokol kesehatan.

Relawan organisasi Pelmas BPD Bekasi GBI bersama Tagana Rajawali membagi-bagikan makan siang gratis kepada pengemudi ojek online di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020)/Foto Antara/Suwandy.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Zita Anjani meminta agar pengemudi ojek online (ojol) yang telah beroperasi kembali mengangkut penumpang, untuk tetap mematuhi dan menerapkan protokoler kesehatan Covid-19. 

"Wajar mereka butuh makan. Selama menjaga protokol kesehatan dan lakukam invosasi sah-sah saja," kata Zita di Jakarta, Selasa (9/6).

Hal yang paling penting dalam pemberlakuan PSBB transisi dan ojol beroperasi ialah pada pelaksanaan protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah. Itulah sebabnya pengemudi ojol dan penumpang harus menerapkan kebijakan itu secara ketat, sehingga bisa mencegah potensi penularan coronavirus (Covid-19).

"Sekarang saya lihat ojol kreatif. Pakai masker, menyediakan disinfektan, mempergunakan shield antara driver dan penumpang," ujarnya.

Dia menambahkan, potensi penularan Covid-19 bisa terjadi di mana saja, seperti fasilitas transportasi serta layanan yang diberikan ojol sekali pun. Melihat fakta ini, yang dibutuhkan ketika mengeluarkan kebijakan dan dijalankan ialah komunikasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.