Pindahkan ibu kota, Indonesia bakal contoh Brasil

Sepanjang sejarah, Brasil sudah dua kali memindahkan ibu kotanya.

Kendaraan bermotor melaju tersendat akibat terjebak kemacetan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/7). /Antara Foto

Rencana pemindahan ibu kota semakin santer dibahas dengan alasan peningkatan dan pemerataan ekonomi di luar Jakarta dan Pulau Jawa. Perspektif Indonesia-sentris yang memutus ketimpangan antara pusat dan daerah diharapkan tercapai dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, ada tiga tujuan utama pembangunan lokasi ibu kota baru, yakni pembangunan berdasarkan pamahaman Indonesia-sentris, pertumbuhan pusat ekonomi baru, dan pemerataan kesejahteraan.

"Pertumbuhan ekonomi di Jawa selama ini lebih cepat daripada daerah lain. Dalam lima tahun ke depan, kita upayakan mengurangi ketimpangan ini seiring pembangunan lokasi ibu kota baru," ujar Bambang dalam  diskusi 'Pindah Ibukota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat' di kantor Bappenas Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

Dalam paparannya, Bambang mengatakan, rencana pemindahan ibu kota negara bukanlah hal yang baru. Sejumlah negara di dunia telah sukses memindahkan ibu kotanya, semisal Australia, Korea Selatan, dan Brasil. 

Brasil, menurut Bambang, telah dua kali memindahkan ibu kotanya. Pada 1549, ibu kota Brasil terletak di kota Salvador da Bahia sebelum berpindah ke Rio de Janeiro pada 1763. Pada 1960, ibu kota berpindah ke Brasilia.