PKS: Tak ada ruang bagi LGBT di Indonesia

Jazuli Juwaini menegaskan tidak ada ruang bagi perilaku LGBT di Indonesia.

Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini. Foto: dpr.go.id.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jazuli Juwaini menegaskan tidak ada ruang bagi perilaku LGBT di Indonesia. Dia menyesalkan Deddy Corbuzier membahas LGBT dengan mengundang pasangan LGBT, Ragil Mahardika dan Frederick Vollert dalam podcastnya. 

"Setop memberi ruang bagi pelaku LGBT di negara kita, apalagi sampai diekspose di ruang publik, didengar dan dilihat masyarakat luas terutama generasi muda bangsa," ujar Jazuli kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/5).

Anggota Komisi I DPR ini menyesalkan publik figur seperti Deddy Corbuzier memberi ruang bagi pelaku LGBT untuk leluasa mengekspresikan dan mengeksplorasi paham seks menyimpang mereka guna dikonsumsi publik. Menurut dia, Deddy yang selama ini dikenal memiliki follower yang besar, mestinya fokus bantu negara mengedukasi masyarakat dengan konten-konten yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Banyak konten Deddy lainnya yang edukatif, konsisten di situ saja.  

"Yang jelas-jelas melanggar Pancasila dan konstitusi negara seperti LGBT jangan dong diberi ruang. LGBT jelas bertentangan dengan identitas dan karakter bangsa sebagai negara yang beragama dan berbudaya luhur," ucap Jazuli.

"Sekali kita permisif dan memberi ruang bagi mereka, selanjutnya mereka leluasa berbicara ke publik bahkan mengampanyekan perilakunya. Akhirnya paham menyimpang itu lambat laun akan diikuti banyak orang. Itu kekuatan repetisi dari media publik. Sesuatu yang diulang-ulang, menjadi biasa, lalu dimaklumi, dan akhirnya ditiru. Mestinya public figure paham itu," sambung dia.