Polda Metro Jaya: Densus 88 sebut penembak di kantor MUI bukan teroris

Pelaku memiliki motif ingin diakui sebagai wakil nabi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. Foto: tribratanews.polri.go.id/

Polisi memastikan, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) bukanlah bagian dari kelompok terorisme. Hal itu sudah dipastikan dari penelusuran Densus 88 Antiteror.

“Kamis sudah koordinasi dengan Datasemen Khusus 88. Hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers, Selasa (2/5).

Menurutnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda Lampung yang hasilnya mengindikasikan bahwa pelaku memiliki motif ingin diakui sebagai wakil nabi.

Lebih lanjut ia menuturkan, niat jahat tersangka sendiri sudah muncul sejak 2018. Indikasi itu terbongkar dari surat yang dibuat tersangka.

“Surat itu menyatakan yang bersangkutan apabila tidak diakui, maka akan dilakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api. Jadi mens rea-nya sudah ada dari tersangka,” tuturnya.