Polri dalami dugaan adanya jebakan dalam pembunuhan Briptu Heidar

Polri tidak akan melakukan penambahan personel untuk mengejar pembunuh Briptu Heidar.

Anggota Polri mengusung peti berisi jenazah Briptu Hedar (24) yang menjadi korban penculikan dan penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (13/8)./ Antara Foto

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya masih mendalami dugaan adanya jebakan dalam peristiwa pembunuhan Brigadir Anumerta Heidar. Dugaan tersebut muncul setelah adanya informasi Heidar ditelepon, sebelum disandera hingga akhirnya tewas ditembak oleh kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Papua. 

“Kalau tentang itu masih didalami,” kata Dedi di Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

Menurut Dedi, Heidar memang memiliki kedekatan dengan masyarakat sekitar. Anggota satuan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua itu sangat aktif berinteraksi dan menguasai daerah tersebut.

“Dia memiliki kedekatan dengan masyarakat di sana. Masyarakat juga merasa dekat dengan korban,” kata Dedi.

Dia juga mengatakan, kepolisian tidak melakukan perubahan pola pengejaran terhadap para personel KKSB. Kepolisian juga tidak melakukan penambahan personel untuk mempercepat pengejaran.