Polri: Hoaks, info penculikan dan pencurian organ tubuh anak

Cerita penculikan dan pencurian organ tubuh di media sosial menggunakan foto pada kejadian lain.

Anak-anak belajar membuat layangan saat Gerakan Indonesia Bermain di Taman Heulang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/10)./Antara Foto

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyatakan, sejumlah cerita penculikan anak yang banyak beredar di media sosial akhir-akhir ini adalah hoaks. Pelakunya menggunakan foto berbeda untuk menguatkan cerita penculikan anak yang mereka sebarkan

"Dari hasil pengecekan kejadian dapat disimpulkan foto yang ditampilkan, baik tersangka maupun korban, memang benar, tetapi tidak sesuai dengan fakta kejadian sebenarnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Selasa (30/10) malam.

Menurutnya, cerita tentang penculikan anak dan pencurian organ tubuh yang tersebar, tidak benar-benar terjadi. Beberapa gambar yang dibagikan di media sosial, sama sekali tidak berhubungan dengan deskripsi gambar tersebut.

Ia mencontohkan ada foto seseorang yang disebut sebagai pelaku penculikan anak di Pontianak. Faktanya, orang tersebut merupakan pelaku pencurian telepon seluler di Bogor yang sudah ditangkap.

Ada juga foto seorang anak dengan mata tertutup, yang disebut sebagai korban penculikan dan pencurian organ mata. Nyatanyaa, menurut Dedi, foto tersebut merupakan foto seorang anak yang meninggal karena dehidrasi.