Polri: Imtak merupakan pencegah perilaku menyimpang

Meningkatnya keimanan dan ketakwaan, orang akan memiliki ketahanan diri yang lebih untuk menyaring informasi yang didapatkan.

Sejumlah anak Punk yang tergabung dalam Seniman Terminal (Senter) melakukan kegiatan ngaji bersama di Kampung Lio, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/5)./AntaraFoto

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra menyebutkan, penanganan paling penting untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang seperti kekerasan seksual terhadap anak (child grooming) dan juga pelaku LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) adalah dengan peningkatan iman dan takwa.

“Keimanan dan ketakwaan itu yang harus ditingkatkan untuk menjaga LGBT dan child grooming tidak terjadi,” katanya di Jakarta, Sabtu (3/7).

Di tengah arus informasi yang sulit dibendung, sarana internet dengan berbagai platform menjadi ladang yang subur bagi seseorang untuk melancarkan aksi kekerasan.

Untuk itu, dengan meningkatnya keimanan dan ketakwaan, orang akan memiliki ketahanan diri yang lebih untuk menyaring informasi yang didapatkan. Peran keluarga, lanjutnya, menjadi sangat penting.

“Pilar utama bagaimana kita mencegah kasus ini adalah pengawasan dari keluarga. Bagaimana membentengi anak-anak kita terhindar sebagai pelaku atau korban dan penyakit LGBT ini dengan keimanan dan ketakwaan,” ujarnya.