Polri: Jenazah 2 DPO Mujahidin Indonesia Timur sulit diautopsi

Jenazah yang diangkat dari lokasi kejadian dan menuju rumah sakit dengan waktu lama menjadi alasan.

Jenazah dua DPO Madago Raya saat sedang dievakuasi, Selasa (13/7/2021). Foto Humas TNI

Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Inavis Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami kesulitan melakukan autopsi serta mengidentifikasi jenazah dua yang masuk daftar pencarian orang atau DPO Madago Raya. Kedua korban merupakan anggota Mujahidin Indonesia Timur atau MIT.

Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengungkapkan, jenazah yang diangkat dari lokasi kejadian dan menuju rumah sakit membutuhkan waktu lama. Akibatnya, kondisi jenazah mulai membusuk.

“Kondisi jenazah sudah membusuk, sehingga diputuskan secepatnya untuk dimakamkan secara syariat Islam,” ujar Bronto Budiyono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (15/7).

Disebutkannya, jenazah sampai di Rumah Sakit Bhayangkara Palu pada pukul 15.30 WITA, Rabu (14/7) malam. Kemudian diambil sampel DNA dan sidik jari guna keperluan autopsi serta identifikasi.

Lebih lanjut dia menyatakan, jenazah keduanya langsung dimakamkan sesuai syariat Islam di pemakaman umum Poboya Palu, Rabu. Namun, proses identifikasi dan autopsi belum juga mendapatkan hasil.