PT Pertamina dinilai abai pada keselamatan nelayan di Karawang

Walhi mendapat laporan PT Pertamina belum seluruhnya membayar kompensasi kepada nelayan.

Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java abai terhadap keselamatan para nelayan yang membantu membersihkan tumpahan minyak di pesisir pantai di Karawang, Jawa Barat.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Meiki Paendong, mengatakan meski ada pemberian upah kepada para nelayan yang membantu mengangkut tumpahan minyak di pesisir pantai Karawang, namun PT Pertamina belum memikirkan standarisasi keselamatan bagi para nelayan tersebut. 

“Standar keselamatan yang diberikan belum merata antara nelayan dan pegawai PT Pertamina. Jika pegawai PT Pertamina yang membersihkan tumpahan minyak diberikan pakaian hazard (baju keselamatan), sementara nelayan dibiarkan seadanya,” kata Meiki dala konferensi pers di Jakarta, Senin (29/7).

Padahal, lanjut Meiki, membersihkan tumpahan minyak tanpa menggunakan pakaian hazard sangat berbahaya bagi para nelayan. PT Pertamina seolah hanya memikirkan kebersihan laut, namun tidak memikirkan nyawa prang yang membersihkan tumpahan minyak tersebut. 

“Ini menjadi ancaman bagi para nelayan yang membantu,” ujarnya.