Publik harus belajar dari kasus Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah

Pada 2017, Nurdin diberikan penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award saat menjabat sebagai Bupati Bantaeng.

Petugas berbincang dengan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi/Dokumentasi KPK

Indonesia Corruption Watch (ICW) berpendapat publik harus belajar dari kasus Gubernur Sulawesi Selatan atau Sulsel Nurdin Abdullah (NA). Sebab, kata peneliti ICW Egi Primayogha, sebelum ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi, kepala daerah itu dikenal sebagai figur bersih dan inovatif.

Egi menyampaikan demikian, berkaca dari penghargaan yang pernah diberikan kepada Nurdin dari Ombudsman mengenai predikat kepatuhan terhadap standar pelayanan publik. Di sisi lain, Nurdin juga pernah menerima penghargaan dari surat kabar.

"Pada 2017, Nurdin pernah diberikan penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) saat menjabat sebagai Bupati Bantaeng," kata Egi secara tertulis, Senin (1/3).

Menurut Egi, pelajaran yang bisa diambil adalah pengawasan terhadap sosok yang dikenal bersih dan inovatif tidak sepatutnya melemah. Hal ini, mengingat pejabat publik memiliki kewenangan yang besar sehingga potensi penyelewengan selalu terbuka lebar.

"Pengawasan ini krusial jika melihat kecenderungan publik yang seringkali melonggarkan pengawasannya atau permisif terhadap perilaku pejabat publik yang dikenal sebagai sosok 'orang baik'," ucapnya.