Ratusan ribu honorer terancam menganggur, pemerintah diminta siapkan solusi

Ratusan ribu tenaga honorer akan menambah angka pengangguran terbuka dan pasti berdampak pada aktivitas ekonomi nasional.

Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati. Foto: dpr.go.id.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan, penghapusan tenaga honorer yang berlaku pada 23 November 2023, akan menimbulkan pengangguran dalam jumlah besar. Hal itu terjadi apabila pemeirntah tidak menyiapkannya solusi dini.

Menurut dia, ratusan ribu tenaga honorer akan menambah angka pengangguran terbuka dan pasti berdampak pada aktivitas ekonomi nasional.

"Jika tidak ada solusi dari sekarang, bisa berdampak ke ekonomi nasional termasuk menurunnya daya beli," ujar Kurniasih dalam keterangannya, Jumat (17/6).

Menurut data Kementerian PAN RB, per Juni 2021 ada 410.000 Tenaga Honorer Kategori II (THK-II). Pada seleksi CASN 2021, hanya 51.492 yang lulus sebagai ASN baik PNS maupun PPPK. Sementara 358.518 pegawai honorer lainnya berpotensi tidak memiliki pekerjaan jika tidak ada solusi dari pemerintah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tidak adanya lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) menjadi salah satu penyebab pengangguran masih cukup tinggi di Februari 2022.