Rektor pertama UGM diusulkan jadi pahlawan nasional

Wacana pemberian gelar pahlawan pada Prof. Sardjito sejak 2012 telah didengungkan. Akademisi ini dianggap berjasa mengisi kemerdekaan.

Ruangan Sardjito di Museum UGM/ www.ugm.ac.id

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan usulan agar Prof. Sardjito ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Saat ini naskah akademik pengusulan tersebut tengah digodok, untuk kemudian diajukan ke pemerintah.

Sardjito adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM sekaligus Rektor Pertama UGM di periode 1946-1961. Kiprahnya sebagai akademisi tak terhenti di UGM. Pria yang lahir pada 1889 ini juga turut membidani kelahiran Universitas Islam Indonesia (UII), perguruan tinggi Islam pertama di Yogyakarta pada era revolusi.

Tak hanya itu, dedikasinya pada dunia kesehatan membuatnya menggagas pendirian RSUP Dr. Sardjito, berdasarkan SK MenKes RS Nomor 126/Ka/B.VII/74 tanggal 13 Juni 1974. Alumni STOVIA ini juga rutin menyuplai obat-obatan, makanan, vaksin bagi pasukan TNI yang bertempur mempertahankan kemerdekaan.

Berangkat dari perjuangan itulah, usulan penetapan gelar pahlawan pada Sardjito terus disuarakan. “Karena perjuangan dan pengorbanan Prof.Sardjito yang begitu besar, kami mengusulkan beliau memperoleh gelar pahlawan nasional,” kata Rektor UGM, Panut Mulyadi, dikutip dari Antara.

Puan sendiri mengamini apa yang dikatakan Panut. Menurutnya, nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan Sardjito patut diapresiasi dan diteruskan. Hal itu sejalan dengan pemikiran Bung Karno yang menyatakan agar orang Indonesia jangan sekali-kali melupakan sejarah.