Warga tolak rencana Anies: 'Hampir pasti matikan bisnis di Jalan Sabang'

Kebijakan parkir paralel dan penempatan PKL di trotoar Sabang dinilai merugikan warga dan pemilik usaha tetap di Jalan Sabang.

Warga berjalan di antara pakaian yang dijual PKL saat car free day di zona PKL, Jalan Kebon Kacang Raya, Jakarta, Minggu (15/12/2019). Foto Antara/Aprillio Akbar.

Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan parkir paralel dan menempatkan pedagang kaki lima atau PKL di kawasan Jalan Sabang, ditolak warga dan pedagang setempat. Kebijakan tersebut dinilai bakal merugikan warga dan pedagang yang selama ini telah berada di kawasan tersebut.

Grace, Ketua RW 01 Kawasan Jalan Sabang yang menyalurkan aspirasinya pada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, juga menyayangkan sosialisasi yang dilakukan Pemprov DKI hanya bersifat satu arah.

"Kami merasa rugi. Kami warga di sini cuma disosialisasikan satu arah terkait kebijakan pak gubernur itu. Ada surat datang ke kami untuk sosialisasi, tapi kami malah enggak pernah diberitahu soal apa," kata Grace di Jalan Sabang, Jakarta, Senin (13/1).

Dia mengatakan, dirinya dan warga lain telah mendapat penjelasan dari konsultan ihwal rencana kebijakan Anies di Jalan Sabang tersebut. Ada dua kebijakan yang akan diterapkan, yaitu parkir paralel memanjang dan penempatan PKL sepanjang trotoar di satu sisi.

"Rencananya di sebelah kanan PKL dan sebelah kiri untuk parkir paralel. Bukan serong lagi, tapi paralel. Untuk eksekusinya, kapan diterapkan belum tahu, tapi kalau sudah diterapkan, kami bakal susah untuk menolak," ujar dia.