Rizieq Shihab: Revolusi akhlak bukan pemberontakan

Imam Besar FPI Rizieq Shihab bicara revolusi akhlak di acara reuni 212.

Pendiri FPI, Rizieq Shihab (tengah), memberikan ceramah saat acara Maulid Nabi di Sekretariat FPI, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). Twitter/@DPPFPI_ID.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab menegaskan, revolusi akhlak bukan suatu gerakan pemberontakan, atau tindakan makar. Pasalnya, revolusi akhlak turut digerakkan oleh para ulama dan para habib.

"Kami ini, para habaib yang berakidah sunnah wal jamaah, kami ini di didik guru-guru kami. Kami dididik dengan ahli sunnah wal jamaah. Kami tidak boleh lakukan pemberontakan terhadap pemerintah yang sah," ujar Rizieq, saat berbicara dalam acara Reuni 212, yang disiarkan secara daring, Rabu (2/12).

Baginya, para ulama dan habib tetap mengakui pemerintahan yang sah meski tidak disukai oleh masyarakat. Namun, dirinya harus bersikap objektif dalam menilai sikap akan kebijakan pemerintah.

"Apakah kebijakannya bagus, baik. Harus kita apresiasi. Kita terima, kita jalankan bersama. Adapun kebijakan yang tidak populer, kebijakan yang membahayakan rakyat dan negara, kebijakan yang menindas rakyat ya kita kritisi," tegas dia.

"Nah mengkritik pemerintah yang sah itu bukan makar. Mengkritik pemerintah yang sah, itu bukan pemberontakan," imbuh Rizieq.