Rommy: Di belakang Haris, ada Khofifah dan Kiai Asep 

Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy akhirnya mengaku menerima duit suap dari Haris.

Terdakwa kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama Romahurmuziy menyimak keterangan saksi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (16/12). /Antara Foto

Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy akhirnya mengakui bahwa ia menerima uang Rp250 juta dari mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kakanwil Kemenag Jatim) Haris Hasanuddin. 

Ia mengaku sengaja tak melaporkan gratifikasi itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) demi menutupi identitas orang-orang yang berada di belakang Haris. 

"Ada pernyataan muslim yang menutup aib muslim yang lain, maka aibnya akan ditutup Allah. Apa yang dilakukan Haris memang tidak pantas. Betapa di belakang Haris itu ada (Gubernur Jatim) Khofifah (Indarparawansa) dan Kiai Asep (Saifuddin Chalim). Saya berusaha menutupi itu," ujar Rommy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/12).

Kiai Asep ialah pengasuh Ponpes Amanatul Ummah. Menurut Rommy, Kiai Asep memegang jaringan guru-guru Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur. Jaringan itu dibutuhkan untuk oleh Khofifah di Pigub Jatim. "Karena saya juga sangat berkepentingan Khofifah Gubernur Jawa Timur terpilih," ujar dia. 

Di Pilgub Jawa Timur 2018, PPP merupakan salah satu pengusung pasangan Khofifah-Emil Dardak. Selain konstituen parpol, suara dari kalangan NU juga menjadi penentu kemenangan Khofifah-Emil di pilgub yang berlangsung panas tersebut.