SARS-CoV-2 bermutasi, vaksin saat ini disebut masih efektif

Perlu penelitian lebih lanjut apakah vaksin saat ini bisa menangkal mutasi virus yang mulai muncul.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, menjelaskan, SARS-CoV-2 merupakan virus baru yang vaksinnya pun juga anyar. Sehingga, perlu penelitian lebih lanjut apakah vaksin saat ini bisa menangkal mutasi virus yang mulai muncul.

Kemunculan mutasi virus yang menyebabkan Covid-19 diketahui tejadi di Inggris dan beberapa negara lain, seperti Singapura. Mencegah penyebaan, pemerintah memutuskan larang warga negara asing masuk ke Indonesia 1-14 Januari 2021.

"Jadi kami harapankan sementara ini mudah-mudahan nanti sampai ke depannya, vaksin-vaksin ini bisa cocok untuk semua strain virus yang ada," ujarnya dalam Alinea Forum yang dilakukan secara daring, Selasa (5/1).

Lucia memaparkan, selain SARS-CoV-2, memang ada virus yang sangat spesifik. Dia menyontohkan jenis influenza yang mutasinya terbilang cepat. Menurutnya, imbas kecepatan itu membuat vaksin terkadang tidak bermanfaat.

Akan tetapi, untuk SARS-CoV-2, Lucia mengaku, akan terus memantau perkembangannya. Di sisi lain, berdasarkan teori yang berlaku saat ini, strain virus itu disebut tak mempengaruhi kinerja vaksin.