Selama PSBB di Jakarta, tren urban farming meningkat

Hasil urban farming lebih sehat dan segar lantaran tidak menggunakan pestisida.

Ilustrasi/shutterstock

Urban farming atau pertanian perkotaan kini semakin digemari. Aktivitas ini kembali menggeliat ketika pandemi Covid-19 merebak. Aktivitas tersebut juga dapat memberikan manfaat baik bagi kesehatan dan juga lingkungan sekitar.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan, selama kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di ibu kota banyak masyarakat yang mulai melakukan urban farming

Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Pemprov DKI, Mujiati menerangkan, pihaknya rutin memberikan pelatihan kepada warga mengenai urban farming.

Dia menyebut, saat ini tercatat ada 600 gang hijau, 300 karang taruna, ibu-ibu PKK, dan 500 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Jakarta sudah melakukan urban farming

"Jadi, taman-taman yang dulunya digunakan untuk tanaman hias sebaiknya dialihkan ke tanaman sayuran," kata Mujiati di Jakarta,  Selasa (16/6).