Klaim prestasi Tito selama menjadi Kapolri

Tugas pengamanan pilkada, pilpres, pileg, aksi unjuk rasa hingga terorisme berhasil diselesaikan Tito.

Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian (Kiri) bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (Kanan) salam komando pada Upacara Tradisi serah terima Panji-panji Tribrata Kapolri dan pengantar tugas Kapolri di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019)./Antara Foto

Sejak dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada 21 Oktober lalu, secara resmi Tito Karnavian melepas posisinya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Pagi ini, Rabu (6/11), Tito hadir dalam upacara tradisi serah terima panji-panji Tribrata Kapolri, dan tradisi pengantar tugas baru kepada Kapolri baru, Jenderal Idham Azis. 

Dalam pidatonya saat upacara berlangsung, Mendagri Tito sempat mengingatkan tugas dan tantangan yang dihadapi Polri ke depan. Selain itu, Tito menyelipkan sejumlah prestasinya selama menjadi Kapolri di dalam pidato tersebut. 

Ia mengenang, dalam situasi geopolitik internasional dan dinamika di dalam negeri, posisi polisi sebagai organisasi besar punya tugas yang berat. Selama tiga tahun tiga bulan menjadi kapolri, sejumlah peristiwa yang menyita tenaga adalah pilkada serentak yang dilaksanakan pada 2017 dan 2018 silam.

Tito merinci, pengamanan pilkada serentak terjadi di 101 wilayah tahun 2017. Lalu pada tahun 2018 ada 171 wilayah yang menyelenggarakan pilkada serentak. 

Berlanjut pada tahun 2019 digelar pemilihan legislatif dan pemilihan presiden serentak yang rangkaiannnya berlangsung sekitar 10 bulan. Selama tiga tahun tersebut, Tito mengatakan, polarisasi masyarakat terbentuk dan tensi politik panas.