close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian (Kiri) bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (Kanan) salam komando pada Upacara Tradisi serah terima Panji-panji Tribrata Kapolri dan pengantar tugas Kapolri di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/1
icon caption
Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian (Kiri) bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (Kanan) salam komando pada Upacara Tradisi serah terima Panji-panji Tribrata Kapolri dan pengantar tugas Kapolri di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/1
Nasional
Rabu, 06 November 2019 11:45

Klaim prestasi Tito selama menjadi Kapolri

Tugas pengamanan pilkada, pilpres, pileg, aksi unjuk rasa hingga terorisme berhasil diselesaikan Tito.
swipe

Sejak dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada 21 Oktober lalu, secara resmi Tito Karnavian melepas posisinya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Pagi ini, Rabu (6/11), Tito hadir dalam upacara tradisi serah terima panji-panji Tribrata Kapolri, dan tradisi pengantar tugas baru kepada Kapolri baru, Jenderal Idham Azis. 

Dalam pidatonya saat upacara berlangsung, Mendagri Tito sempat mengingatkan tugas dan tantangan yang dihadapi Polri ke depan. Selain itu, Tito menyelipkan sejumlah prestasinya selama menjadi Kapolri di dalam pidato tersebut. 

Ia mengenang, dalam situasi geopolitik internasional dan dinamika di dalam negeri, posisi polisi sebagai organisasi besar punya tugas yang berat. Selama tiga tahun tiga bulan menjadi kapolri, sejumlah peristiwa yang menyita tenaga adalah pilkada serentak yang dilaksanakan pada 2017 dan 2018 silam.

Tito merinci, pengamanan pilkada serentak terjadi di 101 wilayah tahun 2017. Lalu pada tahun 2018 ada 171 wilayah yang menyelenggarakan pilkada serentak. 

Berlanjut pada tahun 2019 digelar pemilihan legislatif dan pemilihan presiden serentak yang rangkaiannnya berlangsung sekitar 10 bulan. Selama tiga tahun tersebut, Tito mengatakan, polarisasi masyarakat terbentuk dan tensi politik panas. 

"Tapi alhamdulillah semua dapat kita cegah," kata Tito di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11).

Selain menghadapi pilkada dan pemilu, hal yang juga menyita tenaga adalah penanganan berbagai aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Juga  aksi unjuk rasa yang berlangsung damai hingga berujung anarkistis. 

"Namun alhamdulilah dalam waktu tiga tahun tiga bulan atau tepatnya 1.197 hari semenjak menjabat 13 Juli 2016 berakhir 22 Oktober 2019, berbagai tantangan tersebut alhamdulilah dapat dijalani," ucap Tito.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Tito mengingatkan Kapolri Idham agar dapat menjamin keamanan pilkada serentak pada 2020 yang dilaksanakan di 270 wilayah di Indonesia. Sedangkan tugas yang belum dapat diselesaikannya, Tito berharap Idham mampu meneruskannya. 

"Banyak tugas yang sudah diselesaikan. Namun banyak juga pekerjaan yang belum diselesaikan. Untuk itu saya percaya pada Kapolri yang baru, Insyaallah akan dapat menyelesaikan semua tugas-tugas yang belum selesai," tutup Tito. 
 

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan