Sepuluh dari 660-an WNI eks ISIS asal Banten

FKPT Banten menilai, mereka hanya rindu kampung halamannya.

Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa dengan membawa poster di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/2/2020). Foto Antara/Wahyu Putro A.

Sebanyak 600-an warga negara Indonesia (WNI) eks kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di Timur Tengah berasal dari berbagai daerah. Sekitar 10 di antaranya, orang Banten. 

"Dengan identifikasi pernah singgah di Banten, atau berdomisili di Banten, atau ber-KTP Banten," ujar Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten, Amas Tadjuddin, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (10/2).

Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, sebelumnya sesumbar, pemerintah akan memulangkan WNI di Timur Tengah yang diduga eks milisi ISIS. Disebut segera dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Terpisah, Kepala BNPT, Suhardi Alius, menegaskan, belum ada keputusan resmi ihwal kebijakan itu. Hingga kini masih dibahas bersama instansi terkait.

Belakangan, Fachrul menganulir pernyataannya. Bahkan, enggan berkomentar lagi menyangkut masalah ini.