Sisi pelik mobil angkut di pasar: Membantu dan melanggar

Mobil-mobil bak berpelat hitam biasa beroperasi di pasar tradisional. Keberadaannya dibutuhkan, namun melanggar aturan.

Ilustrasi mobil angkut pasar. Alinea.id/Oky Diaz.

Geliat aktivitas pedagang dan pembeli sudah terlihat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur sebelum matahari terbit. Selain melayani pembeli, para pedagang sibuk menurunkan dan menaikkan barang dagangannya, seperti sayur, buah, dan daging ke mobil-mobil angkutan.

Mobil-mobil itu bergantian, datang dan pergi. Sejak pukul 20.00 WIB, mobil pikap berpelat hitam sudah berjejer di sisi timur Pasar Induk Kramat Jati.

Malam itu, Mukhlis Tapa, salah seorang sopir mobil angkutan pasar, baru saja tiba. Pria paruh baya itu sudah menjadi sopir angkutan di Pasar Induk Kramat Jati sejak 2015.

Sebelumnya, ia menarik mikrolet selama puluhan tahun. Keputusannya banting setir menjadi sopir mobil pengangkut dagangan pasar karena sejak 2014 penghasilan narik mikrolet menurun drastis. Di pasar, pundi-pundi rupiah kembali ia dapat.

“Untungnya saya sudah lama juga muter di pasar-pasar,” ujar Mukhlis saat ditemui reporter Alinea.id di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (9/1).